Rabu, 02 Februari 2011

Hewan Pantai yang Lucu

0 komentar
Apabila kita ingin jalan-jalan ke pantai, jangan sampai terpisah dari rombongan dan harus hati-hati. Mau tahu alasannya?

Karena di pantai ada beberapa hewan yang tampak lucu, tapi bisa mematikan. Layaknya anak kecil yang mudah excited dengan banyak hal-hal baru, mungkin rasa ingin tahu kalian akan mendorong kalian untuk lebih dekat menyentuh hewan yang terlihat lucu misalnya. Apa saja hewan pantai yang harus kita hindari?

The Cone Snail
Hewan yang satu ini punya bentuk yang indah. Menggemaskan, tepatnya. Siapa yang tidak ingin menyentuhnya dan membawanya pulang? :) Tapi, cone snail ini punya senjata yang sangat berbahaya lho. Bagian ujung pangkal mulutnya bisa menembakkan sengat berupa racun yang sangat mematikan. Korban akan mengalami malfungsi syaraf, di mana tidak ada bagian tubuh yang bisa digerakkan, kemudian meninggal hanya dalam 4 menit.


Beaked Sea Snake

Ular laut ini bisa kita jumpai di Kepulauan India dan Asia, pantai-pantai daerah India, atau sekitar Teluk Persia. Nama ilmiahnya Enhydrina schistosa. Lucunya, warga Singapura dan Hongkong suka menjadikan hewan ini sebagai lauk, padahal hewan ini punya racun yang bisa membuat kamu tidur bersama ikan-ikan di laut untuk selamanya, hehehe





Stone Fish 


Nah, kalau hewan yang satu ini, bentuknya menyerupai batu. Cukup berdiam diri di dasar laut, dan siap meracuni siapa saja yang menyentuhnya dengan duri-duri yang terletak hampir di seluruh bagian tubuhnya. Kabarnya, racun dari hewan ini akan sangat menyiksa korbannya, sehingga si korban merasa lebih baik mengamputasi bagian tubuhnya yang terkena racun tersebut. Wah, sangat mengerikan ya?



Box “Coffin” JellyFish 


Kalau ubur-ubur yang satu ini, ada di film 7 Pounds yang dibintangi Will Smith. Dalam film itu, diperlihatkan bagaimana Will Smith mengakhiri hidupnya dengan membiarkan dirinya digigiti oleh Jellyfish. Hewan ini memiliki 24 pasang mata dan tentakel yang mengandung ribuan dosis nematocysts. Dengan ribuan jarum-jarum racun yang menusuk tubuh di seluruh bagian, hampir dapat dipastikan bahwa hewan ini akan membunuh hanya dalam hitungan detik.

Tips Mengurangi Ketergantungan Menggigit Kuku

0 komentar
Salah satu penyebab kuku tidak sehat adalah kebiasaan menggigit kuku. Beberapa orang menggigit kuku jari mereka saat merasa stres atau gugup.

Anda mungkin tidak sadar telah menggigit kuku sembari menonton televisi, menelpon, atau membaca. Tahu-tahu, kuku jari Anda telah 'habis'.

Kuku yang sehat berwarna bening, bertekstur halus, dan kuat. Jika kuku Anda berwarna kekuningan, rapuh, bergelombang, atau bertitik-titik putih, menandakan kuku Anda tidak sehat.

Efek buruk menggigit kuku bukan hanya pada kecantikan, yang membuat tampilan kuku Anda tak cantik lagi. Lebih dari itu, kebiasaan buruk ini dapat menyebabkan gangguan kesehatan serius.

Menggigit kuku, dapat menimbulkan luka pada ujung jari dan kutikula, sehingga meningkatkan risiko infeksi pada kuku dan mulut.

Kebiasaan menggigit kuku juga dapat menyebabkan kerusakan permanen pada kuku, sehingga mengganggu pertumbuhan kuku selanjutnya.

Setelah menyadari bahaya menggigit kuku, cobalah ikuti beberapa tips berikut ini untuk mengurangi ketergantungan Anda.

1. Selalu gunting dan rapikan kuku Anda. Kuku yang dipotong pendek dan rapi akan mengurangi keinginan menggigit kuku., karena tak ada lagi kuku yang dapat digigit.

2. Hindari melamun, lakukan banyak aktifitas positif seperti bermain badminton sebagai pengalih perhatian.

3. Biasakan menyediakan permen dimana saja, ketika kebiasaan kambuh coba makan permen tersebut dengan segera.

4. Sering berkunjung ke salon untuk menicure yang akan membuat Anda sayang untuk menggigit kuku sehat kita. Program manicure atau perlakuan lainnya di salon dipercaya banyak memberikan manfaat nyata. Selain itu, Anda dapat memberikan beberapa moisturizer dan mencoba pernis kuku.

5. Jika sudah terlanjur rusak, sementara bisa Anda gunakan kuku palsu untuk menutupi kuku yang rusak sampai ia tumbuh kembali.

6. Cobalah terapi penghilang stres agar kebiasaan Anda menggigit kuku saat stres bisa berkurang. Misalnya, menulis, mencoret-coret, menggambar, atau membaca.

7. Coba metode hypnotherapy. Metode ini memberikan dua pilihan untuk kemudahan dalam menerapkannya. Bisa dengan mengikuti sesi profesional atau dapat juga hanya dengan membeli CD-nya. Situasi yang tegang seringkali membuat orang tanpa sadar menggigit kuku jarinya. Oleh karena itu, media ini bertujuan untuk menghilangkan kebiasaan buruk itu dan juga memfokuskan pikiran seseorang.

8. Gunakan kuteks atau pewarna kuku yang terasa pahit saat digigit. Ini untuk menghindarkan Anda dari keinginan menggigit kuku. Cara ini sangat efektif, namun selalu pastikan bahwa meskipun pahit, pewarna kuku itu aman untuk Anda

9. Kenakan sarung tangan, atau hiasi kuku dengan stiker untuk menutupi ujung jari Anda..

10. Berikan hadiah pada diri sendiri, jika Anda berhasil menghentikan kebiasaan ini.

Dari semua langkah di atas, yang paling penting harus dijalankan pertama kali adalah Niat untuk menghentikan kebiasaan ini. Jika Anda memang berniat menghentikan kebiasaan buruk ini, niscaya 10 langkah di atas dapat Anda lakukan dengan mudah. Selamat mencoba....... !

Lalat Tse-tse - Sleeping Sickness

0 komentar

 
















Kerajaan: Animalia
Filum: Arthropoda
Upafilum: Hexapoda
Kelas: Insecta
Upakelas: Pterygota
Infrakelas: Neoptera
Superordo: Endopterygota
Ordo: Diptera
Upaordo: Brachycera
Upaseksi: Calyptratae
Superfamili: Hippoboscoidea
Famili: Glossinidae
Theobald, 1903
Genus: Glossina
Wiedemann, 1830 

Tsetse adalah lalat berukuran cukup besar dan berasal dari Afrika yang hidup dengan cara mengisap darah dari binatang bertulang belakang (vertebrata). Tsetse meliputi seluruh lalat dari genus Glossina dari famili Glossinidae. Tsetse telah lama diteliti oleh ilmuwan karena mereka merupakan parantara biologis dari trypanosomi Afrika yang mengakibatkan penyakit yang mematikan termasuk sleeping sickness pada manusia dan nagana pada ternak.

Tsetse berpenampakan mirip lalat rumah tapi bisa dibedakan dari karakter anatomi mereka. Tsetse melipat sayap sepenuhnya pada saat tidak terbang sehingga sayap yang satu tertumpuk di atas sayap lain menutupi perut mereka. Tsetse telah hidup selama 34 miliar tahun! Fosilnya yang tertua ditemukan di Colorado. Jadi Tsetse ini bisa disebut sebagai Rajanya bangsa lalat.

Trypanosomiasis Gambia adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh Trypanosoma gambiense. Penyakit ini disebut juga West African Trypanosomiasis atau West African Sleeping Sickness.

Parasit ini pertama sekali ditemukan oleh Forde, pada tahun 1901, melalui pemeriksaan darah dari seorang pasien di Gambia, Afrika barat. Castellani (1903) juga menemukan parasit jenis yang sama pada pemeriksaan cairan serebrospinal pada pasien yang berbeda, dan oleh Dutton (1902) parasit tersebut diberi nama Trypanosoma gambiense.

Trypanosoma gambiense merupakan protozoa berflagella yang hidup dalam darah (Haemoflagellates) dan dikelompokkan dalam family Trypanosomidae.
Lalat tsetse, jantan dan betina, bertindak sebagai penyebab pambawa parasit ini, terutama Glossina palpalis. Lalat ini banyak terdapat di sepanjang tepi-tepi sungai yang mengalir di bagian barat dan tengah Afrika. Lalat ini mempunyai jangkauan terbang sampai mencapai 3 mil.

Selain manusia, binatang peliharaan seperti babi, kambing dan sapi serta binatang liar dapat menjadi pengantar bagi parasit ini. Penyakit ini dapat ditularkan dari hewan vertebrata ke manusia atau dari manusia ke manusia. Mobilitas penduduk dunia saat ini sangatlah memungkinkan untuk penyebaran parasit ini ke berbagai wilayah dunia.

Gejala-gejala yang ditemukan untuk penyakit ini yaitu pada tempat gigitan lalat tse tse. Gejala lain yang ditemukan adalah demam, sakit kepala yang amat sangat, insomnia, pembengkakan kelenjar limfe tanpa disertai rasa sakit, dan berat badan menurun.

Secara umum Trypanosomidae mempunyai 4 bentuk (morfologi) yang berbeda, yaitu :

1. Bentuk Amastigot (Leismanial form)
Bentuk bulat atau lonjong, mempunyai satu inti dan satu kinetoplas serta tidak mempunyai flagela. Bersifat intraseluler. Besarnya 2-3 mikron.

2. Bentuk Promastigot (Leptomonas form)
Bentuk memanjang mempunyai satu inti di tengah dan satu flagela panjang yang keluar dari bagian anterior tubuh tempat terletaknya kinetoplas, belum mempunyai membran bergelombang, ukurannya 15 mikron.

3. Bentuk Epimastigot (Critidial form)
Bentuknya memanjang dengan kinetoplas di depan inti yang letaknya di tengah mempunyai membran bergelombang pendek yang menghubungkan flagela dengan tubuh parasit, ukurannya 15-25 mikron.

4. Bentuk Tripomastigot (Trypanosome form)
Bentuk memanjang dan melengkung langsing, inti di tengah, kinetoplas dekat ujung posterior, flagela membentuk dua sampai empat kurva membran bergelombang, ukurannya 20-30 mikron.
Pada stadium akhir, di dalam darah penderita, Trypomastigot memiliki beberapa bentuk yang berbeda, yaitu :

*
Bentuk panjang dan langsing, memiliki flagella
*
Bentuk pendek dan lebih gemuk, sebagian tidak berflagela.

Bentuk intermediet dengan inti terkadang ditemukan di posterior. Trypanosoma gambiense mengalami perubahan bentuk morfologi selama siklus hidupnya. Pleomorfik trypanosoma, yang merupakan bentuk infektif, akan terhisap bersama darah , saat lalat tsetse menggigit penderita. Parasit akan masuk ke dalam saluran pencernaan korban dan mengalami beberapa kali perubahan bentuk dan multiflikasi. Dalam waktu 3 minggu, parasit akan berubah menjadi bentuk Epimastigot. Bentuk Epimastigot juga mengalami perubahan menjadi bentuk metacyclic form dan memenuhi kelenjar air liur lalat. Metacyclic form merupakan bentuk infektif pada vektor dan siap untuk ditularkan ke korban selanjutnya. Waktu yang diperlukan parasit ini untuk berkembang menjadi bentuk infektif dalam tubuh vektor adalah 20-30 hari. Lalat yang mengandung bentuk infektif ini akan tetap infektif seumur hidupnya. Lalat tsetse menggigit manusia / hewan vertebrata biasanya pada siang hari.